Kamis, 06 Maret 2008

DO'A Jaminan Bagi Seorang Hamba

Bismillahirrahmanirrahim. "Dan Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (Al-Baqarah:186).

Ibnu Qoyyim Al Jauziyah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Taufiq adalah ketika Allah SWT menjadikan kita bersandar kepada-Nya. Barang siapa yang Allah kehendaki menjadi baik, niscaya Allah bukakan baginya pintu kerendahan hati dan kepastraan jiwa serta kesinambungan permohonan berlindung kepada-Nya. Selalu berharap kepada-Nya,selalu melihat kesalahan diri sendiri, kejahilan, kedholiman, dan pelanggaran yang dilakukannya. Serta mengakui keutamaan Rabb-Nya, rohmat, kasih, kemurahan,kekayaan dan hak-Nya untuk selalu dipuji. DO'a seorang hamba kepada Rabb-Nya adalah salah satu manifestasidari keadaan tersebut.

PINTU SEGALA KEBAIKAN

Do'a adalah ibadah. do'a adalah senjata, do'a adalah benteng, do'a adalah Obat, do'a adalah pintu segala kebaikan. Allah memiliki dua sifat, yakni Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Tentang kedua sifat itu Abdullah Ibnul Mubarok berkata "Ar-Rahman yaitu Dia diminta pasti memberi, sedangkan Ar-Rahim yaitu jika tidak dimintai Dia akan murka. Allah SWT berfirman dalam Al-Baqarah:186.Do'a adalah alat serba guna bagi seorang muslim, ia bermanfaat dalam menghadapi apapun yang terjadi dalam kehidupan ini. Rasullah bersabda "Do'a itu bermanfaat terhadap sesuatu yang telah turun(terjadi) maupun sesuatu yang belum terjadi, maka kalian wahai hamba Allah harus ber do'a (HR.At Tirmidzi).

MERUBAH TAKDIR

Jika ada yang mengira "Apa faedahnya do'a sedangkan takdir itu tidak bisa ditolak ? Maka harus diketahui, termasuk bagian dari takdiradalah menolak bala' (petaka) dengan do'a. Jadi do'a itu merupakan penyebab untuk menolak bala' dan menghadirkan rahmat, sebagaimana sebuah tameng yang menjadi sebuah penyebab untuk menghalau anak panah. Dan Air sebagi penyebab tumbuhnya tanaman. Maka sebagaiman tameng itu menolak Anak panah yang berarti saling mendorong, begitu pula antara do'a dan bala'. Ibnu Taimiyah berkata "do'a itu adalah satu penyebab yang bisa menolak bala'. Jika do'a lebih kuat darinya maka ia akan mendorongnya dan jika penyebab bala' yang lebih kuat maka ia akan mengusir do'a. Maka dari itu diperintahkan ketika ada gerhana dan bencana besar lain untuk sholat, berdo'a, berzikir, istighfar, sedekah dan memerdekakan budak.Ibnul Qoyyim juga berkata "Do'a termasuk obat yang paling bermanfaat, ia adalah misuh bala' atau mengangkat atau meringankannya jika sudah turun. Rasulullah bersabda "Tidak bias menolak qodho (Takdir yang sudah terjadi) kecuali do’a, dan tidak ada yang bias menambah umur selain kebajikan" (HR.Tirmidzi). Dan sabdanya pula "tidak menambah umur kecuali kebaikan dan tidak bisa menolak qodar kecuali do’a, sesungguhnya seseorang itu bisa terhalangi dari rejekinya karena dosa yang telah ia perbuat(HR Ahmad dan Ibnu Majah). Sungguh layak jika Anas Bin Malik Ra juga berkata "Janganlah kami meremehkan do’a, karena tidak ada seorangpun yang binasa jika dia mau berdo’a.

BERDOALAH PASTI DIKABULKAN
Pada setiap do’a seorang hamba, ada jaminan untuk dikabulkan. Allah menjamin dengan janji, dan janji Allah itu bersifat mutlak. Allah berfirman dalam QS Al-Mukmin:60 dan Tuhanmu berfirman "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam, dalam keadaan hina dina". Dalam perkara ini Rasulullah SAW bersabda "Tidak satupu Orang yang berdoa, malainkan ia berada diantara salah satu dari tiga kelompok. Kadang dia dipercepat sesuai permintaannya, atau ditunda demi pahalanya, atau ia dihindarkan dari keburukan yang menimpahnya" (HR. Imam Achmad dan Al Hakim). Dalam riwayat yang lain beliau bersabda "Tidaklah seorang Muslim berdoa dengan satu doa yang didalamnya, dia tidak berbuat dosa dan tidak memutuskan silahturohim, kecuali Allah akan mengabulkannya dengan salah satu dari tigahal : "Doanya segera dikabulkan, atau disimpan untuknya diakhirat, atau mencekah keburukan yang sama darinya (HR Muslim). Terkabulnya doa adalah kekuasaan Allah semata, baik wujutnya pemberian maupun waktunya, bahwa Allah maha pemurah, Maha Pengasih, Maha Mengetahui. Yang Maha Pemurah apabila dimohon oleh hamba yang memuliakan-Nya, Dia akan memberi sesuatu yang lebih utama menurut ke Mahatahuan-Nya.Sementara seorang hamba itu pada dasarnya bodoh terhadap mana yang baik dan bermanfaat. Allah berfiman "….Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal dia amat baik bagimu, dan boleh jadi(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu". Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (QS.Al-Baqorah:216).

DUA SAYAP DOA
Ibarat burung yang menerbangkan harapan, demikian pula doa hendaknya memiliki dua sayap lengkap berupa Raja (harap) dan Khouf (Cemas). Dengan dua sayap inilah, hamba yang berdoa menerbangkan segenap permohonan melalui lisannya yang lemah,penuh noda dan dosa keharibaan Allah SWT. Allah berfirman "Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa (Tidak akan diterima). Dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmad Allah amat dekat kepada Orang-orang yang berbuat baik" (Al-Araaf:56). Dengan sayap harapan, hamba yang berdoa akan senantiasa optimis bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi dirinya. Sedangkan dengan sayap kecemasan, seorang hamba akan berusaha sekuat tenaga memperbaiki dirinya, dia cemas akan murka-Nya dan azab-Nya. Dua sayap ini akan mengantarkanya kepada adab-adab berdoa. Dia akan memperbesar ketergantungan kepada Robb-Nya, mencurahnya perhatian kepada yang dimintainya, memperhatikan tujuan yang diinginkan, dan unsur yang terkait doa itu sendiri. Sebagai inti sari ibadah, doa yang dinpanjatkan keluar dari perasaan ikhlas, yakini murni dan tulus karena Allah. Dia juga tidak akan putus asa sekiranya doa tidak segera dikabulkan. Dia tahu bahwa hikmah dibalik ditundanya doa.

DOA YANG SEMPURNA
Disamping harus memperhatikan Adab-Adab dalam berdoa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi siapa saja yang berkeinginan menyempurnakan doanya. Bukan hanya demi terkabulnya doa tetapi juga agar doanya benar-benar berubah pahalah. Pertama, harus yakin akan dikabulkannya doa. Hamba yang berdoa harus memahami dan meresapi dengan baik doa-doanya. Tidak patut sekiranya doa sekedar lafadz yang dihapa tampa dimengerti maknanya. Rasulullah bersabda "Mohonlah kepada Allah sementara kamu sangat yakin untuk dikabulkan dan ketahuilah bahwasanya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan bermain-main" (HR. At-Tirmidzi di Hasankan oleh Al). Albani). Selanjutnya tidak tergesa-gesa. Rasulullah " Akan dikabulkan bagi seseorang diantara kamu selagi tidak tergesa-gesa yaitu dengan berkata Saya telah berdoa tetapi belum dikabulkan".(HR. Bukhori Muslim). Termasuk juga menjaga makan dan minum serta pakain yang halal dan bersih. Karena Allah SWT itu suci. Tidak menerima kecuali yang suci. Dan tidak kalah pentingnya adalah Ikhtiar demi terkabulnya doa dan menjauhi sebab-sebab tertolaknya. Seperti tidak berbuat maksiat dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban syariat, utamanya amar makrub nahi mungkar.
Jelaslah bahwa doa adalah alat serba guna yang paling manfaat bagi seorang hamba. Untuk itupun Allah telah memberikan jaminannya. Dan kitapun dianjurkan untuk berdoa. Umar Bin Khatab berdoa „Aku tidak menyangsikan diperkenankannya doa, tetapi aku menyangsikan doa itu sendiri karena barang siapa memperoleh ilham untuk berdoa, jelas perkenan Allah bersamanya. Ya Allah, berilah kami Ilham untuk selalu mensyukuri nikmat-Mu ini." Amin. Wallahu’alam bishowab (Ar Rofi’i).